• Hubungi Redaksi
Kirim Tulisan
Akun Saya
Logout
Media Wanita
Kirim Tulisan
  • Berita Utama
  • Gaya Hidup
  • Kesehatan
  • Kecantikan
  • Inspirasi
  • Selebritis
  • Kirim Tulisan
    • login
    • Akun Saya
    • Tulisan Saya
    • Logout
Media Wanita
  • Berita Utama
  • Gaya Hidup
  • Kesehatan
  • Kecantikan
  • Inspirasi
  • Selebritis
  • Kirim Tulisan
    • login
    • Akun Saya
    • Tulisan Saya
    • Logout
No Result
View All Result
Media Wanita
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Angka Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia Menurun

Redaksi by Redaksi
11 October 2025
in Berita Utama
A A
0
Kekerasan terhadap Perempuan

Kekerasan terhadap Perempuan

851
SHARES
1.2k
VIEWS

Angka Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia Menurun

Jakarta (10/10) – Hasil analisis mendalam tahap awal pada Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) tahun 2024 yang diinisiasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menunjukkan adanya penurunan prevalensi perempuan yang mengalami kekerasan di Indonesia. Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kemen PPPA, Desy Andriani menyatakan hasil analisis survei diharapkan dapat menjadi dasar kuat bagi penyusunan kebijakan.

“Hasil analisis dari Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) tahun 2024 diharapkan dapat menjadi dasar kuat bagi penyusunan kebijakan yang lebih responsif gender, berbasis bukti, serta berorientasi pada pencegahan dan pemulihan korban kekerasan. Analisis ini adalah upaya memahami secara luas faktor – faktor yang meningkatkan kerentanan perempuan terhadap berbagai bentuk kekerasan sekaligus mengidentifikasi faktor pelindung serta dampak kekerasan baik di ranah pribadi maupun publik,” ujar Desy.

Hasil analisis tahap awal SPHPN 2024 menjadi bahan diskusi mendalam pada pertemuan konsultatif pemangku kepentingan pada Kamis (09/10) yang diselenggarakan Kemen PPPA bersama United Nations Population Fund (UNFPA) dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI).

Secara metodologis, SPHPN 2024 dilakukan secara kuantitatif di 178 kabupaten/kota dengan melibatkan 13.914 responden perempuan berusia 15 – 64 tahun. Pendekatan kualitatif juga dilakukan di 5 provinsi dengan melibatkan penyintas, kerabat laki – laki, tokoh masyarakat, dan pejabat Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA).

Hasil survei menunjukkan prevalensi kekerasan fisik terhadap perempuan turun menjadi 7,2% di tahun 2024 dari 8,2% tahun 2021. Sementara itu, prevalensi kekerasan seksual terhadap perempuan turun menjadi 5,3% di tahun 2024 dari 5,7% tahun 2021. Wilayah dengan prevalensi tinggi untuk kekerasan fisik dan/atau seksual dari pasangan tercatat di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Sementara wilayah dengan prevalensi tinggi untuk kekerasan fisik dan/atau seksual oleh selain pasangan tercatat di Sulawesi. SPHPN 2024 juga mencatatkan prevalensi praktik Pemotongan atau Pelukaan Genital Perempuan (P2GP) atau sunat perempuan menurun ke angka 46,3% di tahun 2024. Praktik P2GP saat ini masih dipersepsikan sebagai tradisi turun – menurun serta kewajiban agama oleh masyarakat, salah satunya di wilayah Kabupaten Gunung Kidul.

“Penurunan prevalensi kekerasan ini adalah bukti kerja bersama kita melawan kekerasan, semakin kuatnya kesadaran masyarakat untuk menolak kekerasan terhadap perempuan, serta meningkatnya kepercayaan korban untuk berani melapor dan mencari pertolongan,” tambah Desy.

Peneliti sekaligus Training Manager LD FEB UI, Aditya Harin Nugroho turut menyampaikan adanya peningkatan tren keterbukaan perempuan dalam mengungkapkan pengalaman kekerasan yang dialaminya.

“Proporsi perempuan yang melaporkan kekerasan kepada seseorang yang mereka percaya meningkat menjadi 4,2% pada tahun 2024. Kami juga mencatat adanya peningkatan pelaporan kepada kepolisian, fasilitas kesehatan, dan pengadilan. Perubahan norma gender ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh kampanye publik, pengesahan Undang – Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), serta intervensi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di daerah rentan,” jelas Aditya.

Dari sisi kesehatan, Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan, Yuli Astuti Saripawan menegaskan bahwa dampak kekerasan terhadap kesehatan menjadi perhatian utama.

“Ini menjadi prioritas utama kami untuk meningkatkan kapasitas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) agar lebih responsif dalam memberikan layanan kesehatan bagi korban. Penguatan strategi pencegahan dan penanganan kekerasan, serta pemulihan kesehatan reproduksi dan psikis sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2024 yang menambahkan ketentuan penyediaan psikolog klinis dalam standar pelayanan kesehatan,” ujar Astuti.

Kirim Tulisan

Dalam kesempatan tersebut, Desy menyampaikan komitmen Kemen PPPA untuk terus mendukung proses analisis mendalam SPHPN 2024 melalui penguatan data, koordinasi lintas sektor, dan tindak lanjut rekomendasi hasil survei.

“Selanjutnya masih ada proses – proses yang harus dilakukan. Kita harus melakukan in-depth analysis agar mampu memberikan pemahaman yang utuh dan menyajikan data yang akurat. Kami berharap para pemangku kepentingan, seperti Badan Pusat Statistik, Kementerian Kesehatan, Bappenas, Komnas Perempuan, akademisi, serta organisasi masyarakat sipil dapat terus mengawal hingga proses akhir,” ujar Desy.

Sementara itu, Gender Programme Specialist UNFPA, Risya Qori menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Indonesia yang telah melaksanakan SPHPN sebanyak 3 kali.

Baca Juga

Alifah Flowerifta Azka Mewakili Indonesia di Paris City Fashion Week 2025

11 October 2025

Hebat! Ariana Ivy Gadis Belia 6 Tahun Luncurkan Buku Kedua dan Single Terbaru Kuda Ajaib

7 October 2025

Alifah Flowerifta Azka, Puteri Remaja Jakarta Pariwisata yang Berbagi Inspirasi di Kampung Nelayan

29 September 2025
kanker payudara

Deteksi Dini Kanker Payudara dan Cara Mempersiapkan Diri untuk Mammografi

11 September 2025

”Saya sangat menghargai dan bangga Indonesia sudah 3 kali melakukan SPHPN yang berkontribusi pada 5 dari 7 indikator RPJMN 2025 – 2029, khususnya di bidang perlindungan perempuan,” ujar Risya Qori.

Sumber berita dan foto : KemenPPPA

Tags: Angka Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia MenurunKekerasan terhadap Perempuan
Share340Tweet213Share60Pin77SendShare
Kirim Tulisan
Previous Post

Nayyara Azarine Ajak Remaja Lestarikan Batik di Hari Batik Nasional

Next Post

Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2025 Ikut Meriahkan Pekan Kebudayaan Daerah Banten 2025

Redaksi

Redaksi

Related Posts

Alifah Flowerifta Azka Mewakili Indonesia di Paris City Fashion Week 2025

11 October 2025

Hebat! Ariana Ivy Gadis Belia 6 Tahun Luncurkan Buku Kedua dan Single Terbaru Kuda Ajaib

7 October 2025

Alifah Flowerifta Azka, Puteri Remaja Jakarta Pariwisata yang Berbagi Inspirasi di Kampung Nelayan

29 September 2025
kanker payudara

Deteksi Dini Kanker Payudara dan Cara Mempersiapkan Diri untuk Mammografi

11 September 2025
Next Post
Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2025

Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2025 Ikut Meriahkan Pekan Kebudayaan Daerah Banten 2025

Alifah Flowerifta Azka Mewakili Indonesia di Paris City Fashion Week 2025

Please login to join discussion

Sponsored Post

Quinn Depok Ethnic Fashion Festival 2023

Anissa Quinn Puteri Batik Cilik Indonesia 2022 Hadir Dalam Depok Ethnic Fashion Festival (DEFF) 2023

by Redaksi
12 December 2023
6

...

Ry Hyori Dermawan Rilis Single Berjudul 'Indonesia Yang Ku Cinta'

Ry Hyori Dermawan Rilis Single Berjudul ‘Indonesia Yang Ku Cinta’

by Redaksi
13 September 2024
2

...

Media Wanita

Media Wanita menghadirkan berbagai informasi terbaru dan terpercaya tentang Wanita

Follow Us

  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat & Ketentuan Tulisan
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami

© 2023 Media Wanita - Informasi dan Berita Khusus Wanita

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Gaya Hidup
  • Kesehatan
  • Kecantikan
  • Inspirasi
  • Selebritis
  • Kirim Tulisan
    • login
    • Akun Saya
    • Tulisan Saya
    • Logout
  • Login
  • Sign Up

© 2023 Media Wanita - Informasi dan Berita Khusus Wanita