Penyebab Rambut Rontok pada Wanita: 7 Faktor Umum yang Perlu Anda Ketahui
Rambut rontok bisa menjadi masalah yang sangat mengganggu bagi siapa pun, namun rambut rontok pada wanita sering kali terasa lebih memprihatinkan.
Meskipun penyebabnya berbeda-beda pada tiap orang, memahami faktor paling umum dari kerontokan rambut wanita dapat membantu menemukan solusi perawatan rambut yang tepat.
Berikut adalah 7 penyebab umum rambut rontok pada wanita:
1. Faktor Genetik (Androgenetic Alopecia)
Penyebab paling umum rambut rontok pada wanita adalah faktor keturunan atau yang dikenal dengan androgenetic alopecia. Kondisi ini dapat diturunkan dari pihak ayah maupun ibu.
Biasanya, kerontokan karena genetik tidak menyebabkan kebotakan penuh, melainkan penipisan rambut yang bisa dimulai sejak remaja, usia 20-an, atau 30-an.
Saat ini belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan kerontokan rambut genetik. Namun, beberapa perawatan seperti penggunaan minoxidil atau transplantasi rambut wanita dapat membantu mengurangi kerontokan.
2. Penggunaan Produk Rambut Berlebihan
Bahan kimia seperti bleaching, cat rambut, pelurus, atau pengeriting jarang menimbulkan kerusakan bila digunakan dengan benar. Namun, penggunaan berlebihan bisa membuat rambut rapuh dan mudah patah.
Jika perawatan kimia rambut menyebabkan kerusakan, hentikan sementara hingga rambut baru tumbuh kembali.
3. Alopecia Areata
Alopecia areata adalah kondisi kerontokan rambut yang bisa terjadi pada wanita di segala usia. Rambut biasanya rontok meninggalkan kebotakan berbentuk bulat seukuran koin. Dalam kasus langka, bisa terjadi kerontokan total.
Meski penyebab pastinya belum jelas, rambut biasanya bisa tumbuh kembali secara alami. Dokter spesialis kulit juga dapat memberikan perawatan khusus untuk mengatasi alopecia areata.
4. Penyakit Tiroid
Gangguan tiroid, baik hipotiroid maupun hipertiroid, dapat memicu rambut rontok pada wanita. Kabar baiknya, setelah kondisi tiroid ditangani oleh dokter, kerontokan biasanya akan membaik.
5. Infeksi atau Demam Tinggi
Penyakit berat, flu parah, atau demam tinggi juga bisa menjadi penyebab rambut rontok. Bahkan, kerontokan bisa muncul 4 minggu hingga 3 bulan setelah masa sakit.
Hal ini terjadi karena tubuh memprioritaskan energi untuk pemulihan sehingga rambut masuk ke fase istirahat. Biasanya, rambut akan kembali tumbuh dengan sendirinya setelah kondisi tubuh pulih.
6. Efek Samping Obat-Obatan
Beberapa obat resep dapat memicu kerontokan rambut, seperti obat untuk artritis, pengencer darah, depresi, asam urat, masalah jantung, atau tekanan darah tinggi.
Selain itu, dosis vitamin A yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kerontokan rambut wanita.
7. Kekurangan Protein dalam Pola Makan
Asupan protein yang tidak cukup, misalnya akibat diet ketat atau pola makan tidak teratur, dapat memicu kerontokan rambut akibat malnutrisi protein.
Tubuh akan menghentikan pertumbuhan rambut untuk menghemat protein, sehingga rambut mudah rontok 2–3 bulan kemudian. Kerontokan ini dapat diatasi dengan memperbaiki pola makan dan mencukupi kebutuhan protein harian.
Ada banyak penyebab rambut rontok pada wanita, mulai dari faktor genetik, penyakit, penggunaan bahan kimia, hingga gaya hidup.
Untuk menemukan solusi yang tepat, sebaiknya selalu konsultasi dengan dokter atau dermatologis agar bisa mendapatkan diagnosis dan perawatan sesuai penyebab kerontokan rambut Anda.