Jangan Cuma Viral, Yuk Jadi Perempuan yang Berkarya dan Paham Hak Cipta
Ngobrol Bareng Lucyana: “Kalau Karya Itu Bernilai, Lindungilah dengan Hak Cipta”
Di balik industri hiburan yang gemerlap, ada satu hal penting yang sering luput dari perhatian para kreator, terutama generasi muda adalah perlindungan hukum atas karya. Saat ini, siapa pun bisa menciptakan konten, lagu, atau video dan langsung membagikannya ke media sosial. Tapi apa jadinya jika karya tersebut digunakan orang lain tanpa izin? Di sinilah peran hak cipta menjadi sangat krusial.
Untuk membahas lebih dalam soal ini, kami ngobrol bareng Lucyana, seorang penyanyi, penulis lagu, dan konten kreator muda yang tengah naik daun lewat karya ciptaannya yang berjudul Pesona.
Menciptakan Lagu Bukan Sekadar Tren
Lucyana bukan sosok baru di dunia musik independen. Ia dikenal dengan lirik-lirik yang jujur, dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan mampu menyentuh banyak hati. Lagu Pesona yang ia ciptakan sendiri, menjadi representasi kekuatan perempuan dan keindahan dalam ketulusan.
“Aku nulis lagu karena ingin mengekspresikan sesuatu yang jujur dari dalam hati. Lagu itu punya cerita, punya makna.” ujar Lucyana membuka obrolan.
Ia menyebut, banyak anak muda sekarang terjebak di tren mengejar popularitas di media sosial, tapi lupa bahwa karya yang kuat dan terjaga bisa punya nilai jauh lebih besar bahkan bisa menjadi warisan.
Kenapa Hak Cipta Itu Penting?
Lucyana menyadari sejak awal bahwa sebuah karya, sekecil apa pun, layak untuk dilindungi. Itulah mengapa ia langsung mendaftarkan lagu Pesona ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham RI dan LMK (Lembaga Manajemen Kolektif)
“Banyak yang belum sadar. Mereka pikir, ‘Ah, lagunya belum terkenal, belum perlu daftar hak cipta.’ Justru harusnya dari awal dilindungi, supaya kalau suatu saat jadi besar, kita sudah siap secara hukum,” jelas Lucyana.
Hak cipta bukan cuma soal legalitas, tapi juga bentuk penghargaan terhadap proses kreatif. Menurutnya, menciptakan lagu bukan perkara mudah. “Banyak orang lihat hasil akhirnya, tapi nggak tahu proses capeknya, dari menulis lirik, bikin nada, take vocal, sampai produksi. Itu semua butuh waktu, tenaga, bahkan biaya,” tambahnya.
Risiko Tidak Mendaftarkan Hak Cipta
Dalam perjalanannya sebagai musisi independen, Lucyana juga pernah mendengar cerita teman-teman sesama kreator yang lagunya digunakan tanpa izin oleh pihak lain. Ada yang digunakan untuk iklan, ada juga yang diunggah ulang ke platform musik oleh orang tak dikenal, lalu diklaim sebagai milik mereka.
“Kalau nggak ada bukti legal hak cipta, kita bisa kehilangan hak atas karya sendiri. Dan saat itu terjadi, menyesalnya datang belakangan,” ujarnya dengan nada serius.
Karena itu, Lucyana tidak bosan mengajak sesama kreator, terutama musisi, untuk mulai sadar pentingnya legalitas. Daftar hak cipta itu sekarang gampang.
Karya yang Dilindungi Bisa Jadi Warisan
Salah satu kalimat Lucyana yang sangat membekas dalam obrolan ini adalah:
“Karya yang kita tulis hari ini mungkin kecil. Tapi siapa tahu suatu hari bisa dikenang, jadi bagian dari sejarah, bahkan bisa jadi warisan untuk anak cucu.”
Ia berharap para kreator tidak hanya mengejar validasi dari likes dan followers, tapi juga membangun legacy yang nyata. “Aku percaya, kalau karya kita tulus dan punya nilai, dia akan menemukan jalannya sendiri. Tapi kita juga harus bertanggung jawab, salah satunya ya dengan mendaftarkan hak cipta,” tambahnya.
Bukan Soal Viral, Tapi Soal Prestasi
Lucyana juga menyindir fenomena selebritas instan yang viral tanpa karya. “Aku nggak anti viral, tapi lebih penting punya isi. Kalau orang cari nama aku di Google, aku pengennya yang muncul itu lagu-lagu yang aku tulis, bukan drama atau sensasi,” kata Lucyana sambil tertawa.
Ia percaya bahwa karya yang dilindungi akan membawa kebanggaan. “Kalau nama kita masuk media karena prestasi, itu jauh lebih membanggakan. Aku pengen dikenang karena apa yang aku buat, bukan karena kontroversi.”
Penutup: Ajakan Lucyana untuk Semua Kreator
Di akhir perbincangan, Lucyana mengajak semua musisi, penulis lagu, dan konten kreator untuk lebih menghargai karyanya sendiri.
“Mulailah dengan berkarya, sekecil apapun. Lalu lindungi karya itu. Jangan tunggu viral baru sadar pentingnya hak cipta,” ujar Lucyana.
Semoga obrolan bareng Lucyana ini bisa jadi inspirasi dan motivasi untuk kamu yang sedang berkarya. Karena di balik setiap lagu, puisi, tulisan, atau konten, ada hak yang harus dijaga. Dan hak cipta adalah langkah pertama untuk menghargai diri sendiri sebagai kreator.